Rabu, 01 Februari 2012

MACAM-MACAM PROPOSAL



 GEOLOGI PERTAMBANGAN
SMK N 4 BOJONEGORO




















PROPOSAL
KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN
PROGRAM KEAHLIAN : GEOLOGI PERTAMBANGAN I
TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

A.   PENDAHULUAN
Untuk menunjang kelancaran dan pemahaman-pemahaman Ilmu Geologi Pertambangan di kelas, maka di butuhkan suatu alternatif-alternatif yang sangat mendukung demi kelancaran tersebut, salah satunya dengan mengadakan satu kegiatan yang berhubungan dengan dunia pertambangan, yaitu Field Trip.
Kegiatan ini dimaksudkan supaya setiap siswa dapat mempraktekkan keterampilannya di lapangan. Sehingga mereka mempunyai kreativitas serta mampu menghasilkan SDM yang ber-IMTAQ dan ber-IPTEK serta berketrampilan.
Sasaran yang dituju adalah untuk mempunyai pengalaman dalam kinerja dunia usaha dalam industri, tentunya dengan pengalaman-pengalaman yang di peroleh dapat menjadi satu bekal yang penting dalam menghadapi tuntutan kerja yang ada.
Apalagi dikaitkan dengan fungsi dan peran SMK sebagai lembaga formal yang mengantarkan peserta didik agar berkembang sesuai dengan potensinya yakni, “Learning to know, learning to do, learning to be and learning to life together”, dimana media sekolah dapat berfungsi sebagai sarana publikasi guru dan siswa.

B.   LATAR BELAKANG
Dalam rangka untuk melengkapi kesesuaian  antara ilmu dan penerapannya di pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu adanya dukungan dari berbagai pihak yang terkait dengan bidang keahlian yang di sesuaikan oleh lapangan (Field) yang ada.
Pelajaran praktek yang di dapatkan dari sekolah masih belum ada artinya jika para siswa tidak di bekali / diberikan praktek kerja lapangan seperti yang ada di sekitar alam kita. Kegiatan belajar seperti ini dirasa akan menunjang pola pikir peserta didik untuk belajar menghadapi situasi atau keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, perlu adanya suatu kegiatan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah yang berbentuk (Field Trip).
Field Trip merupakan kegiatan yang paling tepat bagi para siswa untuk mengetahui dan menerapkan secara langsung bagaimana proses alam yang sedang berlangsung di lingkungan dan juga sebagai tahapan awal untuk beradaptasi sebelum nantinya para siswa siap untuk bekerja dalam bidangnya masing-masing.  Dengan begitu, siswa di harapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar, sebab para siswa lebih dahulu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang situasi dan kondisi alam pada saat melaksanakan Field Trip.
C.   JENIS KEGIATAN
Sesuai dengan ilmu yang kami dapat selama kelas XI jenis kegiatan yang akan kami lakukan dalm kegiatan “FIELD TRIP” adalah sebagai berikut :
|  Mengaplikasikan Kompas Geologi untuk mengukur perlapisan tanah /singkapan (Strike dan Dip)
|  Mempraktekkan ilmu-ilmu yang di peroleh di dalam kelas.
|  Merealisasikan knowledge tentang Geologi Pertambangan untuk mempersiapkan kinerja dalam company future

D. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan.
Setelah melaksanakan Field Trip ini diharapkan kepada siswa agar :
a.       Siswa mampu mengaplikasikan Ilmu Geologi Lapangan yang telah di ajarkan.
b.      Memberikan bekal pengalaman untuk nantinya bekerja di dunia Industri Khusus di Pertambangan.
c.       Melatih keterampilan siswa dalam menganalisis singkapak-singkapan untuk pekerjaan Geologi  Lapangan.
d.      Mempraktekkan secara langsung kegiatan KBM berupa teori dasar tentang ilmu Petrologi Pertambangan.
2. Maksud.
 Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menjadikan siswa supaya lebih terampil dalam menggunakan Alat-alat Geologi agar mantap dalam menyongsong masa depan dalam dunia  kerja khususnya di bidang pertambangan.
E.   PELAKSANAAN
                   Kegiatan Field Trip kelas XI GP 1 akan dilaksanakan pada :
                        Hari/ Tanggal              : Rabu, 2 Juni 2010
                        Tempat                        : Desa Gunung Sari, Kec. Bourno Kab. Bojonegoro
                        Waktu kegiatan           : pukul 08.00-selesai   
                       
F.    PESERTA FIELD TRIP
Peserta Field Trip Tahun Ajaran 2009 / 2010 SMK Negeri 4 Bojonegoro dari kelas XI Geologi Petambangan 1 berjumlah 36 siswa.
G.  ESTIMASI DANA
                                           I. Pengeluaran
a.       Transport
                                                                                                  i.      Siswa XI GP 1                                          : Rp. 200.000
                                                                                                ii.      Pembimbing                                              : Rp. 100.000
b.      Konsumsi
                                                                                                  i.      Siswa 36 x @ 5000                                   : Rp. 180.000
                                                                                                ii.      Pembimbing                                              : Rp.   20.000
c.       P3k ( Betadine, perban, tisu, alkhohol,)                : Rp.   25.000     
d.      Alat – alat Field Trip
Ø  Baterai alkaline 2 pasang                    : Rp.   15.000
Ø  HCl                                                     : Rp.   20.000  +
            TOTAL                                                                      : Rp. 560.000 
                                        II. Pemasukann
a.       Iuran Siswa XI GP 1
                                                                                                  i.      36 x 5.000                                                 : Rp. 180.000
b.      Kekurangan Dana                                                 : Rp. 380.000      +
                                    TOTAL                                                                      : Rp. 560.000






















H.  HARAPAN DAN PENUTUP
Demikian Proposal kegiatan “FIELD TRIP” ini kami buat, atas kerja sama dan dukungannya, Kami sampaikan terima kasih.

Bojonegoro, 24 Mei 2010


Menyetujui

Guru pembimbing




Mochijar Endarjanto, S.Si




Ketua kelas




Abdul Majid Hari H

Mengetahui,

Kepala SMK N 4 BOJONEGORO



EDY YUSUP JOKO MURYONO, M.MPd
NIP. 19611211 198302 1 002




 
     LAPORAN
UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEAHLIAN
“PEMBUATAN PETA GEOLOGI”
DESA WONOCOLO KECAMATAN KEDEWAN
KABUPATEN BOJONEGORO


logo stm.bmp

















DISUSUN OLEH:

ALFIN NUR FITRI YANI
NIS. 795/154 GP

                      XII GEOLOGI PERTAMBANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 4 BOJONEGORO
Jalan Raya Surabaya, Sukowati, Kapas- Bojonegoro 62181 Telp.(0353) 892418
2010/2011


  BAB I
                                      PENDAHULUAN                                  

1.1.  Maksud dan Tujuan Uji Kompetensi Praktik Keahlian
1.1.1.            Maksud Uji Kompetensi Praktik Keahlian
1.         Sebagai Syarat kelulusan sekolah sesuai dengan sistem kegiatan belajar mengajar tahun ajaran 2010/2011
2.         Menunjang teori-teori yang didapat dari sekolah dan menerapkannya di lapangan
1.1.2.            Tujuan Uji Kompetensi Praktik Keahlian
1.         Untuk meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja
2.         Pendukung pengetahuan pengetahuan yang  didapat dari kegiatan belajar mengajar di sekolah dan membandingkan dengan keadaan nyata di lapangan

1.2.       Lokasi Uji Kompetensi Praktik Keahlian
Uji Kompetensi Praktik Keahlian ini dilakukan di     :
Desa                  : Wonocolo
Kec.                   : Kedewan
Kab.                  : Bojonegoro
Prov.                  : Jawa Timur


1.3.       Waktu dan Pelaksanaan Uji Kompetensi Praktik Keahlian
                        Uji Kompetensi Praktik Keahlian ini dilaksanakan tanggal 26 Februari  2011. Dengan Jadwal sebagai berikut            :
1.    Persiapan alat (± 15 menit)
2.    Berangkat ke lokasi yang dituju (± 2 jam)
3.    Mengambil data di lapangan (± 8 jam)
4.    Membuat Laporan Kegiatan (± 13 jam)

1.4.Peserta Uji Kompetensi Praktik Keahlian
                        Peserta Uji Kompetensi Praktik Keahlian adalah siswa kelas XII pada umumnya dan siswa XII Geologi Pertambangan pada khususnya dengan didampingi 3 pembimbing internal dan 2 pembimbing eksternal.

1.5.Rute Perjalanan ke Lokasi Praktik
                        Untuk perjalanan ke lokasi praktek, kami menggunakan Bus Pariwisata berkapasitas 31 tempat duduk dan melalui rute Bojonegoro - Cepu.







1.6.Peralatan dan Bahan  yang Digunakan untuk Ujian Kompetensi    Praktik Keahlian
                        Untuk Uji Kompetensi Praktik Keahlian ini kami menggunakan peralatan sebagai berikut  :
a.       Tahap mengambil data di lapangan
-          Kompas Geologi
Digunakan untuk:
1.      Menentukan arah
2.      Mengukur arah lapisan (Strike)
3.      Mengukur kemiringan (Dip)
4.      Mengukur arah Dip
5.      Mengukur besar Slope
-          Pita ukur
            Digunakan untuk mengukur jarak pada lintasan yang dilalui. Menggunakan pita ukur dengan panjang 50 meter.
-          Palu Geologi
            Digunakan untuk mengambil sample batuan yang akan di identifikasi.
Dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Mempunyai ciri-ciri salah satu ujungnya agak runcing dan berat. Khusus digunakan untuk mengambil sample batuan beku, metamorf dan  batuan sedimen kompak.
2.      Mempunyai ciri-ciri, salah satu ujungnya agak pipih dan melebar seperti cangkul, khusus untuk pengambilan contoh batuan sedimen yang lunak.
-          Loupe
            Dipergunakan untuk mengamati contoh batuan (deskripsi) mengenai besar butir, sortasi (pemilahan), roundness (kebundaran) dan juga komposisi mineral serta kandungan fosilnya.
-          HCl 10 %
            Digunakan untuk mengetahui kandungan karbonat yang terkandung dalam batuan (sample).
-          Alat tulis (termasuk mistar, busur, pensil, rapido, dll)
            Digunakan untuk mencatat semua data yang telah diperoleh selama berada di lapangan, termasuk didalamnya strike, dip, jarak, lithologi yang ada, diskripsi batuan dan lintasan yang telah di lalui.
-          Kertas
            Digunakan untuk mengeplot lintasan yang telah dilalui selama berada di lapangan.
-          Buku lapangan
            Digunakan untuk mencatat semua data yang telah diperoleh selama berada di lapangan, termasuk didalamnya strike, dip, jarak, lithologi yang ada, diskripsi batuan dan lintasan yang telah di lalui.



-          Kantong Sample
            Untuk menempatkan contoh batuan yang diambil, jangan lupa untuk menuliskan nomer kode batuan maupun tanggal pengambilan.
b.      Tahap pengeplotan peta geologi
-          Mistar
-          Busur
-          Pensil 2B
-          Rapido
-          Kertas A3
           



















BAB II
KONDISI WILAYAH

2.1.Morfologi Daerah Penelitian
                        Morfologi daerah Wonocolo merupakan daerah perbukitan dengan puncak yang tertinggi G. Kedaton (± 254 meter) dengan daerah yang terendah ± 15 meter.
                        Dengan demikian daerah Wonocolo merupakan daerah satuan Morfologi perbukitan yang dapat dibagi menjadi 3 (tiga) satuan morfologi perbukitan    :
a.       Satuan morfologi perbukitan dengan relief tajam
               Satuan perbukitan ini pada umumnya mempunyai bukit-bukit yang berbentuk tajam dengan lereng-lerengnya yang terjal dan membentuk lembah yang dalam dan tebing-tebingnya yang hampir vertikal.
b.      Satuan morfologi perbukitan dengan relief sedang
               Satuan morfologi perbukitan ini pada umumnya berbukit kurang tajam dengan lereng dan lembah tidak begitu dalam, ketinggian bekisar antara 50-100 meter.
c.       Satuan morfologi perbukitan dengan relief landai
               Satuan morfologi ini mempunyai lereng yang landai dengan punggung bukit-bukitnya pada umumnya melebar dengan lembah-lembah yang landai.



2.2.       Pola Aliran Sungai
                        Pola aliran sungai daerah Wonocolo mempunyai pola aliran trellis dengan jenis sungainya consequent (arah aliran memotong jurus lapisan atau searah dengan kemiringan lapisan), dan aliran sungai subsequent (arah aliran searah dengan jurus lapisan atau memotong kemiringan lapisan).
                        Jika ditinjau dari volume airnya maka daerah Wonocolo terdapat dua macam sungai, yaitu:
1.         Sungai Perinnial, ialah sungai yang selalu mengalirkan air baik dimusim hujan maupun dimusim kemarau.
2.         Sungai Intermetent, ialah sungai yang mengalirkan air hanya pada musim penghujan saja.
2.3.            Stratigrafi Daerah Penelitian
2.3.1.      Stratigrafi Regional
                        Daerah Wonocolo merupakan sebagian dari lapangan minyak dan gas bumi di Pusdiklat Migas Cepu, secara geologi daerah tersebut termasuk sebagian kecil dari cekungan Jawa Timur yang memanjang dari arah Barat sampai Timur.
                        Di dalamnya diendapkan sedimen yang kesemuanya berfasies lautan dengan variasi ketebalan berbeda-beda. Dengan batuan utamanya terdiri dari gamping, lempung, napal dan pasir. Dengan formasi batuan dari atas ke bawah,
1.      Formasi Wonocolo
2.      Formasi Bulu
3.      Formasi Ngrayong
                        Pada akhir miosen dan pleistosen karena adanya orogenesa dan terjadinya pengangkatan di daerah ini terbetuklah struktur-struktur perlipatan dan patahan.
                        Akibat dari pengangkatan tersebut menurut Van Bemmelen (1949) pada cekungn Jawa Timur terbentuklah tiga buah Zone tektonik yang membujur dari arah barat sampai timur berturut-turut dari utara ke selatan yaitu
1.      Zona Rembang
2.      Zona Randublatung
3.      Zona Kendeng
2.3.2.      Stratigrafi Lokal
                        Batuan-batuan yang tersingkap di daerah Wonocolo seluruhnya terdiri dari batuan sedimen klastik dari yang berbutir halus sampai kasar.
                        Dalam pembahasan stratigrafi daerah ini, satuan yang dipakai adalah satuan batuan (rock unit), sedangkan pemerian nama tiap bataun didasarkan kepada litologi yang dominan dalam satuan batuan tersebut.
                        Maka dengan demikian dapat di korelasikan satuan stratigrafi yang tersingkap di daerah Wonocolo dengan standart-standart stratigarafi yang ada.
                        Untuk menemukan dari tiap satuan batuan berdasarkan kandungan foraminifera kecil, seperti yang pernah dikemukakan oleh Hecht (1933) masing-masing satuan batuan dapat dimasukkan ke dalam zone-zone.

2.4.            Struktur Geologi Daerah Penelitian
2.4.1.      Struktur Regional
                        Menurut Van Bememlen (1949) pada cekungan Jawa Timur diketemukan dua jalur antiklinorium dengan arah Barat ke Timur, kedua antiklimorium ini merupakan kelanjutan dari Zona Serayu dimana sebelah selatan Semarang bercabang menjadi dua, yang satu melalui Rembang sampai Pulau Madura yang membentuk Rembang antiklinorium dan satunya lagi melalui pegunungan Kendeng sampai Selat Madura, membentuk Kendeng antiklinorium.
                        Struktur Regional dari Lapanagan Wonocolo, keseluruhannya termasuk Rembang Rembang antiklinorium, struktur antiklinorium ini dengan perlipatan yang sangat nyata, hal ini diperlihatkan oleh bentuk-bentuk antiklin dan sinklin yang pada umumnya berarah Barat sampai Timur, sesuai “Structural Trend” Jawa Timur.
                        Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa gaya-gaya yang bekerja yang menyebabkan struktur antiklinorium tersebut berasal dari arah utara dan selatan.
                        Di permukaan Antiklinal Wonocolo ditemukan patahan-patahan kecuali induk patahan juga terdapat lebih dari 25 patahan-patahan melintang.
2.4.2.      Struktur Lokal
                        Yang dapat ditemui di daerah Wonocolo ialah struktur perlipatan yang juga merupakan Antiklinal Wonocolo, perlipatan daerah ini merupakan perlipatan asimetris yang mana sayap sebelah selatan dari Antiklinal tersebut lebih curam daripada sayap sebelah utara.
                        Kemiringan lapisan di sayap selatan bekisar antara 250 - 600, sedangkan sayap sebelah utara bekjsar antara 200 – 300.













BAB III
PEMETAAN GEOLOGI
3.1.            Lintasan
                        Dalam pembuatan peta Geologi ini, kami menggunakan dua lintasan (lintasan jalan), yaitu :
1.      Lintasan satu
       Yaitu dari sayap utara antiklin. Mulai dari Desa Djangoer naik sampai area Desa Banyu Urip.
2.      Lintasan dua
Foto(294).jpg      Yaitu dari sayap selatan antiklin, yaitu di desa Banyu Urip. Tepatnya mulai dari SP III (Stasiun Pengumpul tiga) sampai dengan hampir Kawengan 4.









                             
                             Gb. 3.1.1
                           Lintasan I

3.2.            Litologi
                        Di Daerah yang kami teliti umumnya memiliki  singkapan batu pasir gampingan sampai napal, dengan kandungan mikrofosil. Banyak ditemukan perlapisan napal pasiran yang disisipi gamping. Banyak terdapat mineral glaukonit yang berwarna hijau tapi setelah terkena pelapukan menjadi hitam.
Kekar.jpg






Gb. 3.2.1
Kekar yang tampak pada formasi batuan dengan struktur cross bedding
3.3.            Struktur Khas
          Didaerah yang kami teliti memiliki struktur-struktur yang memiliki kesamaan-kesamaan. Dari data yang kami peroleh, struktur khas pada daerah ini adalah struktur cross bedding. Hal ini dikarenakan karena daerah tersebut telah mengalami pengangkatan, yang telah dijelakan pada bab sebelumnya. Sebelum terjadi pengangkatan daerah yang kami teliti merupakan daerah laut dangkal dengan kondisi arus yang besar, sehingga terjadilah struktur khas ini. Selain itu terdapat pula sisipan-sisipan batuan yang Nampak pada singkapan. Seperti pada stasiun IV lintasan sayap antiklin bagian selatan. Terdapat batuan napal yang disisipi batu gamping pasiran.


BAB IV
HASIL PENGAMBILAN DATA
 Data yang diperoleh yaitu berdasarkan data di lapangan dari dua lintasan jalan (antiklin wonocolo).
4.1     Lintasan Antiklin Sayap Utara
 Yaitu dimulai dari sayap utara antiklin, batas Desa Djangoer sampai areal Desa Banjoe Oerip (puncak antiklin).
            Yaitu dimulai dari sayap selatan antiklin, dekat dengan pertigaan Km. 16 sampai dengan KW 87.
            Tabel Data Lintasan Antiklin Sayap Utara
Stasiun
Jarak (m)
Strike/Dip
Lithologi
I

N 325E / 22
Gamping pasiran
II
72
N133E / 30
Gamping lempungan
III
30
N 32E/ 21
Napal pasiran
IV
48
N160 E/21
Napal pasiran
V
21
-
Napal pasiran

1.1.1.                 Diskripsi batuan Lintasan Antiklin Sayap Utara
Stasiun
I
II
III
Nama
Gamping pasiran
Gamping lempungan
Napal pasiran
campuran
Pasir
lempung
sisipan gamping
warna
putih kecoklatan
cokelat kekuningan
kuning kecokelatan
besar butir
pasir kasar
lempung
Pasir
Pemilihan
Baik
baik
Baik
Porositas
Buruk
buruk
Buruk
Kemas
tertutup
tertutup
Tertutup
Semen
gampingan
gampingan
Gampingan
Struktur
Massif
masif
cross bedding
Bentuk Butir
Membundar baik
membundar baik
membundar baik
Kekerasan
agak keras
dapat diremas
dapat diremas
Fosil
Mikro fosil
mikro fosil
miko fosil
Mineral yang terkandung
-
Oksida besi
-

Stasiun
IV
V
Nama
Napal pasiran
Napal pasiran
Campuran
sisipan gamping
sisipan gamping
Warna
kuning kecokelatan
kuning kecokelatan
besar butir
pasir
Pasir
Pemilihan
baik
Baik
Porositas
buruk
Buruk
Kemas
tertutup
Tertutup
Semen
gampingan
Gampingan
Struktur
cross bedding
cross bedding
Bentuk Butir
membundar baik
membundar baik
Kekerasan
dapat diremas
dapat diremas
Fosil
miko fosil
miko fosil
Mineral yang terkandung
-
-

4.2     Lintasan Antiklin Sayap Selatan
 Yaitu dimulai dari sayap selatan antiklin, dekat dengan pertigaan Km. 16 sampai dengan KW 87.
1.1.2.                 Tabel Data Lintasan Antiklin Sayap Selatan

Stasiun
Jarak (m)
Strike/Dip
Lithologi
I
-
N 335 E/31
Napal
II
72
N 305 E/ 25
Napal lempungan
III
30
N 341 E/ 15
Gamping
IV
48
N 329 E/ 19
Gamping Lempungan
V
21
-
Pasir Gampingan













1.1.3.                 Diskripsi batuan Lintasan Antiklin Sayap Selatan

Stasiun
I
II
III
Nama
Napal
Napal Lempungan
Gamping
Campuran
-
Lempung
-
Warna
kuning kecoklatan
kuning kecoklatan
Kuning
besar butir
pasir sangat halus
Lempung
pasir sangant halus
Pemilihan
baik
Baik
Baik
Porositas
sedang
Sedang
Sedang
Kemas
terbuka
Terbuka
Terbuka
Semen
gampingan
gampingan
Gampingan
Struktur
masif
masif
Massif
Bentuk Butir
bulat
bulat
Bulat
Kekerasan
dapat diremas
dapat diremas
dapat diremas
Fosil
mikro fosil
mikro fosil
mikro fosil
Mineral yang terkandung
-
-
-

Stasiun
IV
V
Nama
Gamping Lempungan
Pasir gampingan
campuran
lempung agak lapuk
Gamping
Warna
putih dan kuning
cokelat tua campur hitam
besar butir
lempung agak lapuk
Pasir gampingan
Pemilihan
Baik
Baik
Porositas
Baik
Sedang
Kemas
Tertutup
Terbuka
Semen
Gampingna
Gamping
Struktur
Massif
Massif
Bentuk Butir
lempung agak lapuk
Pasir
Kekerasan
Lunak
dapat diremas
Fosil
mikro fosil
mikro fosil
Mineral yang terkandung
-
Glaukonit






BAB V
PENUTUP
5.1.            Kesimpulan
-          Daerah Wonocolo merupakan daerah antiklin dengan batuan pembentuk pasir gampingann dan napal.
-          Merupakan daerah yang telah mengalami pengangkatan akibat dari gejala geologi.

5.2.            Saran
-          Hendaknya sekolah memberi sokongan materiil kepada siswa untuk melaksanakan ujian praktek.
-          Teori dan Praktek yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar haruslah seimbang, sehingga ketika siswa dihadapkan dengan masalah di lapangan siswa dapat menyelesaikannya dengan baik.










Deskripsi Lithologi
1.      pasir gampingan
-          Jenis                                        : batu pasir
-          Campuran                                : gampingan
-          Warna                                      :putih kecoklatan
-          Fragmen pembentuk               :bioklast
-          Jenis batuan                             :sedimen klastik                     
-          Tekstur           
a.       Besar butir                         : pasir  (1/16-2 mm)
b.      Bentuk butir                      : membundar
c.       Pemilahan                         : baik
d.      Kemas                               : tertutup
e.       Porositas                            : baik
f.       Sementasi                         : gamping
g.      Kekerasan                        : kompak
h.      Warna                                : putih kekuningan
i.        Kandungan fosil               :foram kecil

Struktur                                               :cross bedding
Mineral sedikit                                    :kalsit



Deskripsi Lithologi
2.       gamping pasiran
-          Jenis                                        : batu gamping
-          Campuran                                : pasir
-          Warna                                      :kuning kecoklatan
-          Fragmen pembentuk               :bioklast
-          Jenis batuan                             :sedimen klastik                     
-          Tekstur           
a.       Besar butir                         : pasir  (1/16-2 mm)
b.      Bentuk butir                      : membundar (agak lancip )
c.       Pemilahan                         : baik
d.      Kemas                               : tertutup
e.       Porositas                            : baik
f.       Sementasi                         : gamping
g.      Kekerasan                        : kompak
h.      Warna                                : putih kekuningan
i.        Kandungan fosil               :foram kecil & plankton

Struktur                                               :cross bedding
Mineral sedikit                                    :mineral hitam $ kwarsa


Deskripsi Lithologi
3.      Bt.Lempung         
-          Jenis                                              : batu  lempung
-          Campuran                                      : karbonat
-          Warna                                            :putih kekuningan
-          Fragmen pembentuk                     :bioklast
-          Jenis batuan                                   :sedimen klastik                     
-          Tekstur     
a.       Besar butir                               : pasir  (1/16-2 mm)
b.      Bentuk butir                            : membundar sedang
c.       Pemilahan                               : baik
d.      Kemas                                     : tertutup
e.       Porositas                                  : buruk
f.       Sementasi                               : gamping
g.      Kekerasan                              : kompak
h.      Warna                                      : putih kekuningan
i.        Kandungan fosil                     :plankton

Struktur                                                     :masif
Mineral sedikit                                          :glaukonit


Deskripsi Lithologi
4.      napal pasiran
-          Jenis                                              : batu napal
-          Campuran                                      : pasir
-          Warna                                            :putih kekuningan
-          Fragmen pembentuk                     :bioklast
-          Jenis batuan                                         :sedimen klastik                     
-          Tekstur           
a.       Besar butir                         : pasir  (1/16-2 mm)
b.      Bentuk butir                      : membundar
c.       Pemilahan                         : baik
d.      Kemas                               : tertutup
e.       Porositas                            : baik
f.       Sementasi                         : gamping
g.      Kekerasan                        : kompak
h.      Warna                                : putih kekuningan

Struktur                                               :cross bedding
Mineral sedikit                                    :glaukonit


Deskripsi Lithologi
5.      napal
-          Jenis                                        : napal
-          Campuran                                : -
-          Warna                                      :putih
-          Fragmen pembentuk               :bioklast
-          Jenis batuan                             :sedimen klastik                     
-          Tekstur           
a.       Besar butir                         : lempung
b.      Bentuk butir                      : membundar
c.       Pemilahan                         : baik
d.      Kemas                               : tertutup
e.       Porositas                            : baik
f.       Sementasi                         : gamping
g.      Kekerasan                        : kompak
h.      Warna                                : putih

Struktur                                               :sempurna
Mineral sedikit                                    :-










                                                            Gb. 4.1.2.1
                        Salah satu singkapan batuan yang nampak (st. 8)











                                                     
                                               





                                               
                                                    Gb. 4.2.2.1
                                     Singkapan yang tampak (st.4)








Singkapan Batuan

Singkapan Batu Pasir Gampingan



Gambar Lempung Pasiran

Gambar Singkapan Batuan



Gambar Batu Lempung


Gambar Tambang Minyak Tradisional















                                                                                                               



                                                           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar